Senin, 21 Juni 2010

Celebrating Father's Day

Hmmm..
Seperti malam-malam sebelumnya, saya habiskan malam itu dengan bergaul di dunia maya atau twitter lebih tepatnya.
Beberapa jam kemudian, entah kenapa seluruh isi timeline saya diisi dengan pembicaraan #tentangayah dan saya baru sadar kalau waktu itu adalah hari Ayah!
(sebenarnya saya sendiri juga baru tahu kalau hari Ayah itu ternyata ada.. hehe..)

Anyway, seperti biasa juga, saya selalu ikut nimbrung tentang apa yang menjadi trending topic di twitter, tapi tidak untuk kali ini.
Semua anak seperti membanggakan ayahnya sedangkan saya?! hanya bisa tertawa miris.
Saya hampir tidak bisa bereaksi, antara sedih, kecewa, rindu atau apapun itu.
Dan kalau kalian bilang saya iri, yaa saya memang iri.
Saya iri sama mereka yang bisa begitu bangga dengan ayahnya.
Saya iri sama mereka yang begitu dikhawatirkan oleh ayahnya.
Saya iri sama mereka yang masih dianggap gadis kecil oleh ayahnya.

Suatu ketika, saya menulis satu status tentang rasa iri saya ini, dan ada satu teman saya yang berkomentar "saya nggak punya ayah tapi saya nggak iri kok. kenangan buruk itu nggak cuma ada di kamu, mencoba bersyukur aja".
Ketika saya membaca komentar itu saya hanya bisa tersenyum.
Saya bukan tidak bersyukur, jelas saya amat sangat bersyukur karena laki-laki yang seharusnya saya panggil ayah itu tidak lagi ada dalam hidup saya, hanya sajaaa..
Mmmm..
Katakanlah cerita masa lalu saya itu membawa luka yang mendalam.

Saya hampir tidak ingat kalau saya pernah punya ayah walaupun kenyataannya saya melihat dia di dalam rumah.
Saya hampir tidak ingat kapan ayah membantu saya mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
Saya hampir tidak ingat kapan ayah menemani saya jalan-jalan walaupun sekedar menyambut saya pulang dari sekolah.
Dan saya hampir tidak ingat kapan terakhir kali saya memanggil beliau 'pah".

Ada satu waktu saya begitu benci dia, mengingat apa yang dilakukannya terhadap saya dan keluarga saya.
Tapi ada satu waktu saya begitu merindukan sosoknya apalagi ketika saya sedang jatuh, jatuh secara harfiah.

Memang benar, saat ini saya punya ayah tapi beliau juga tidak lebih baik dari ayah saya yang sebelumnya.
Lagi-lagi tidak bertanggung jawab, tidak menghargai perempuan, dan membuat rencana-rencana masa depan keluarga saya berantakan.

Dan karena alasan itulah saya begitu membenci laki-laki yang TIDAK bertanggung jawab dan TIDAK menghargai perempuan.
Maaf...
Hidup saya sudah penuh dengan laki-laki macam itu dan tidak perlu ada lagi.

Tapi yang jelas,
Saat ini saya rindu sekali..
Saya rindu perasaan aman yang diberikan oleh seorang ayah..
*cry*

NB :
Bersyukurlah kalian karena mempunyai seorang ayah.
Happy Father's Day dad!
:)

3 komentar:

minar mengatakan...

:( im sorry to hear that (again).
speechless.. :( cini atuu peyuuuk..

Destasia mengatakan...

happy father's day for my dad in heaven.....

Sandruuu mengatakan...

@minar : hahaha
do i look like a child?
maluuu..
:P

@desta: yess, happy father's day for all daddy..
:)